Cerita Unik Kakek Hidup Bersama Kupu-Kupu

Cerita Unik Kakek Hidup Bersama Kupu-Kupu. Orang yang hidup dengan buaya, harimau, monyet, atau binatang buas lainnya sudah biasa kita dengar. Namun beda halnya dengan kakek ini, dia hidup dengan kupu-kupu. Bukan sebuah fenomena, akan tetapi sebuah kebiasaan sehingga kakek ini akrab hidup bersama kupu-kupu. Tualang yang sempat berkunjung kerumah kakek ini, mulai dari pintu gerbang sampai kamar tidur dipenuhi oleh warna warni kupu-kupu. Tim Tualang tidak sanggung menghitung berapa jumlah kupu-kupu yang ada dirumah kakek ini, yang jelas pekarangan rumah dan sampai seisian rumah dipenuhi oleh macam corak warna dan ukuran kupu-kupu. Kakek hanya tersenyum saat melihat tiga orang tim Tualang disambut oleh kupu-kupu saat kami mengunjungi rumahnya. Prosesi penyambut tergolong unik, karena hampir seluruh badan tim disinggahi kupu-kupu, bahkan salah seorang anggota tim Tualang terkejut saat kupu-kupu besar singgah dibatang hidungnya. Luar biasa!.

Kakek ini bernama Peku. Dalam wawancara yang dilakukan oleh Tualang dia mengakui kalau Peku itu nama yang dinobatkan oleh pimpinan adat di desanya. Peku merupakan sebuah singkatan, yang kepanjangannya adalah Pecinta Kupu-kupu. Sebenarnya nama asli dari kakek ini adalah Yewa, dia sendiri tidak tahu alasan orangtuanya kenapa diberikan nama Yewa kepadanya. Kedua orangtuanya sudah meninggal, sehingga Tualang tidak bisa melakukan konfirmasi langsung kepadanya.


Sebelumnya, Kakek Yewa atau lebih dikenal dengan Peku merupakan orang yang paling benci dengan kupu-kupu, tanpa dijelaskan alasannya kenapa. Namun pada suatu hari dia pernah membunuh satu ekor kupu-kupu kecil yang dianggapnya paling unik, dari bentuknya, warnanya, dan juga ukurannya yang sangat mungil. Namun wajah kupu-kupu itu paling mengerikan, mirip rupa syetan yang sering diceritakan oleh orang-orang untuk menakuti anak kecil.

Tanpa bersalah, setelah membunuh kupu-kupu itu malamnya dia tidur disebuah gubuk tua (diladang). Dalam tidurnya dia bermimpi, dia dihampiri oleh ribuan kupu-kupu cantik, semua kupu-kupu itu mengucapkan terimakasih kepadanya. Kemudian dia terbangun dari mimpinya itu, dan dia menganggap biasa mimpi itu. Mimpi yang sama kembali terjadi  pada malam berikutnya, dan saat itu dia mulai terpikirkan apa makna dari mimpi itu. Dimalam ketiga dia berharap mimpi itu kembali terjadi, dan dia berharap pula dia bisa berkomunikasi dengan ribuan kupu-kupu itu dalam mimpinya. Ternyata apa yang diharapkan terjadi, dia kembali menerima mimpi yang ketiga. Dalam mimpi itu dia berkomunikasi dengan salah satu kupu-kupu yang dianggap sebagai pemimpin kupu-kupu lain. Kakek Peku bertanya, kenapa kalian mengucapkan terimakasih kepada saya, apa alasannya?

Pertanyaan itu kemudian dijawab oleh raja kupu-kupu yang sebelumnya tertutupi oleh kupu-kupu lain. Dia menjawab "alasan kami mengucapkan terimakasih kepada anda karena anda telah membunuh musuh kami, kupu-kupu yang anda bunuh adalah keturunan terakhir kupu-kupu yang memiliki prilaku jahat kepada kami, setelah anda bunuh sekarang tidak ada lagi kupu-kupu jahat di dunia ini, karena itu kami sudah sepatutnya berterimakasih kepada anda, dan kami siap memenuhi keinginan anda sebagai balasan yang harus kami lakukan". Kakek Peku kemudian merespon apa yang disampaikan oleh raja kupu-kupu "saya hidup sendirian..." krabbbbbb!!! patah tempat tidur Kakek Peku sehingga dia terbangun dari mimpinya.

Kejadian itu terjadi sekitar jam 4 pagi, dia perbaiki kembali tempat tidurnya dan dia kembali tidur dengan harapan bisa melanjutkan kembali obrolan dengan kupu-kupu. Tapi kali ini harapan itu tidak tercapai.

Saat dia bangun dipagi hari, sontak terkejut saat dia buka pintu dan melihat ribuan kupu-kupu berada dipekarangan rumahnya, seiring dia membuka pintu ribuan kupu-kupu juga masuk kedalam rumahnya. Sampai hari ini kupu-kupu itu masih berada di rumahnya.

Mungkin ini dampak dari mimpi itu, dimana raja kupu-kupu hanya mendengar setengah apa yang disampaikan oleh Kakek Peku "dia sendirian dirumah" makanya kupu-kupu menemaninya dengan jumlah ribuan. Padalah saat itu Kakek Peku ingin menyampaikan "saya hidup sendirian dirumah, tidak perlu membalas jasa apa yang sudah saya lakukan, saya bisa mengurus diri sendiri" namun karena tidak sempat menyambung pesan itu, maka terjadilah apa yang anda lihat hari ini, kata Kakek Peku kepada Tualang. Beginilah cerita Kakek Peku yang hidup bersama kupu-kupu.[]

Artikel lain:

6 Rahasia Kupu-Kupu