Melanggar MoU Dua Pasangan Ditangkap

Melanggar MoU Dua Pasangan Ditangkap. Damai terkadang menjadi pilihan, tidak ada pihak yang terkalahkan atau merasa menang, namun tidak menutup kemungkinan dengan damai masing-masing pihak menyusun strategi baru untuk mencapai tujuan perjuangan. Damai! atau perdamaian berawal dari sebuah konflik, permasalahan, selisih paham, atau ada perbedaan duabelah pihak yang kemudian menyatukan kepentingan dalam sebuah perjanjian damai. Dasar dari konflik tentu juga beragam, tapi yang pasti konflik terjadi karena dua hal; yang pertama karena beda pendapat, dan kedua karena beda pendapatan, heheheh.

Memorandum of Understanding (MoU) merupakan sebuah naskah kesepahaman antara dua pihak yang didalam termuat butir-butir perjanjian yang harus dipatuhi dan dilaksanakan masing-masing pihak. Pelaksanaan MoU dikawal secara bersama, termasuk pihak ketiga yang memfasilitasi terjadinya perdamaian. Tentu ada konsekuensi dari masing-masing pihak jika kemudian hari terjadi pelanggaran dari MoU tersebut. Sebagaimana yang terjadi pada sebuah pasangan karena melanggar MoU akhirnya ditangkap dan mendapatkan hukuman yang setimpa.


Siapa yang tidak kenal dengan kucing dan tikus, bukan karena halal atau haram memakan kedua hewan tersebut. Akan tetapi tikus dan kucing sejak terlahirkan sudah berada dalam sebuah konflik. Dan kemudian konflik kucing dan tikus sempat difilmkan dalam sebuah film kartun yang diberi judul Tom and Jerry. Siapa yang tidak kenal dengan film itu, saya pikir dari anak kecil sampai orang tua memfavoritkan film tersebut. Penuh humor, bisa menjadi obat strees, dan menampilkan bagaimana liciknya Jerry dalam mengalahkan si Tom.

Dalam film yang lain, ya belum beredar, namun dalam skenario akan memuat cerita tentang konflik kucing dan tikus berakhir pada meja perundingan yang kemudian terjadi sebuah kesepakatan damai. MoU-pun kemudian ditandatangani oleh kedua hewan itu, mendapatkan tepuk tangan meriah dari setiap pengunjung, termasuk burung merpati yang memfasilitasi perdamaian itu memberikan apresiasi.

Perjalanan damai antara Kucing dan Tikus berjalan mulus, kedua pihak sudah bisa hidup damai, membangun kerjasama, semeja kopi, dan sering tampil dihadapan publik secara bersama. Bendera damai terus berkibar, dan bendera perang hilang begitu saja.

Hingga suatu ketika, seekor kucing jatuh cinta kepada seekor tikus. Wajar hal itu terjadi, karena si tikus memiliki paras yang cukup cantik dalam golongannya, begitu juga dengan si Kucing memiliki wajah tampan dari komunitasnya. Kemudian kucing dan tikus ini menjadi sebuah pasangan dalam ikatan percintaan. Saling merasiakan sudah menjadi tugas mereka, karena dalam MoU perdamaian salah satu butir perjanjian tersebutkan bahwa dilarang menjalin hubungan percintaan antara kucing dan tikus.

Lambat laun hubungan percintaan antara kucing dan tikus mulai tercium kepublik. Hingga suatu malam, petugas khusus yang mengawal jalannya perdamaian membuat strategi penangkapan pasangan itu. Tanpa disadari, tikus dan kucing yang sedang asyik bercumbu rayu dibawah pohon Tualang ditangkap oleh pasukan khusus, ditempat terpisah juga dilakukan penangkapan bagi pasangan lain yang juga melanggar MoU. Pasangan ini kemudian dibawa ke pos pengamanan dan besok harinya mereka dibawa ke meja persidangan. Tikus dan kucing mengakui atas perbuatan yang mereka lakukan, dan dibawah rasa sadar mereka melakukan itu. Akhirnya atas perbuatan itu mereka mendapatkan hukuman. 

Atas putusan itu, kelompok tikus memprotes kalau dasar masalah berada pada Kucing yang merayu tikus, sehingga tikus tergoda atas rayuan itu. Kelompok Kucingpun membantah, masalah ini berawal karena Tikus menggoda Kucing tampan. Kasus ini kemudian terberitakan disejumlah media massa, dan banyak pengamat yang berpendapat kasus tersebut bisa menghancurkan MoU yang sedang terjadi.

Gejolak protes terus membesar, protes ini sudah sampai pada titik pengusiran pasukan khusus yang mengawal proses damai. Melihat kondisi ini,  Burung Merpati turun tangan untuk membawa kembali kedua belah pihak ke meja perundingan. Perdebatan panjang terus terus, bahkan lebih parah dari proses mediasi perdamaian tahap pertama. Merpati Mengusulkan agar poin larangan itu di evaluasi, diganti, atau ditambahkan agar lebih kuat lagi. Saran-saran itu tidak diterima oleh kedua belah pihak, namun sang Merpati tidak menyerah untuk terus berupaya mendamaikan kedua belah pihak itu.

Proses perundingan ini sudah memakan waktu setengah tahun, namun belum juga membuahkan hasil. Ternyata pihak Kucing dan Tikus diluar meja perundingan membuat sebuah siasat bersama. Esok hari merupakan putusan akhir atau penandatanganan kembali MoU antara Kucing dan Tikus yang telah diagendakan oleh Merpati. Namun apa yang terjadi, dalam forum penandatanganan MoU itu disaksikan oleh semua media massa dan disiarkan langsung oleh tv nasional dan swasta, bukan penandatangan yang terjadi malah Kucing dan Tikus menerkam Merpati selaku inisiator perdamaian.

Ternyata Tikus dan Kucing sudah tertakdirkan kalau mereka selalu berkonflik, tidak perlu ada upaya damai buat mereka, kemudian diakhir film ini berpesan untuk melihat bagaimana konflik lanjutan antara Kucing dan Tikus direkomendasikan untuk terus menonton fil Tom and Jerry.[]

Artikel lain:

Jejak Tapak Penuh Darah

Kisah Cinta Berujung Maut

Illegal Logging Pekerjaanku

Ditemukan Bongkahan Emas Berbentuk Manusia

Banjir Membawa Berkah

Banjir Vs Sawit

Biadab Lelaki Perkosa Alam