Biadab Lelaki Perkosa Alam. Dari Wikipedia Biadab didevinisikan adalah istilah untuk orang yang tak beradab, penjelasan secara umum
kepada salah satu anggota masyarakat dari sebuah bangsa atau ethnos,
penjelas sifat inferior peradaban masyarakat kota, Sebagai idiomatis
dalam penggunaan sebagai figuratif, biadab dapat pula merujuk
kepada kelompok individu yang brutal, kejam, dalam penyelesaian
persoalan antar masyarakat diselesaikan melalui perang,
penggunaan kekerasan secara fisik antara lain dengan teror, intimidasi,
adu pedang, tombak dan panah atau menjelaskan pada sebuah masyarakat
yang tanpa adanya hukum ketertiban umum. Sedangkan Pemerkosaan adalah suatu tindakan kriminal berwatak seksual yang terjadi ketika seorang manusia (atau lebih) memaksa manusia lain untuk melakukan hubungan seksual
dalam bentuk penetrasi vagina atau anus dengan penis, anggota tubuh
lainnya seperti tangan, atau dengan benda-benda tertentu secara paksa
baik dengan kekerasan atau ancaman kekerasan.
Dilihat dari devinisi diatas, istilah biadab dan pemerkosaan dapat disandingkan untuk mengilustrasikan prilaku manusia (laki-laki) dalam memperlakukan alam. Brutal dan kejam dalam mengekploitasi sumberdaya alam dapat diibaratkan prilaku paksa dalam mendapatkan keuntungan sepihak, tanpa mempertimbangkan kondisi alam atau dampak yang ditimbulkan dari pemerkosaan tersebut.
Akibat dari pemerkosaan tersebut, alam akan mengandung benih bencana, yang kemudian bencana tersebut terlahirkan dengan beragam nama. Banjir, longsor, erosi, abrasi, dan konflik satwa bagian dari benih hasil pemerkosaan alam oleh lelaki yang tidak bertanggungjawab. Alam diperkosa dengan berbagai gaya untuk memuaskan syahwatnya sehingga mencapai klimek kepuasan pribadinya. Alam yang tidak berdaya, hanya bisa pasrah, ditelanjangi, untuk dinikmati setiap lekuk tubuhnya oleh mesin-mesin penikmat. Alam diperkosa dengan beragam cara, pembalakan liar, illegal logging, pertambangan, perkebunan, dan segala bentuk alih fungsi kawasan yang menyebabkan hilangnya daerah resapan air. Sehingga terjadi ketidak-seimbangan ekologi, munculnya konflik satwa, munculnya bencana banjir, dan munculnya sejumlah persoalan sosial ditengah masyarakat, termasuk konflik agraria.
Bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Aceh saat ini merupakan bentuk dan hasil dari pemerkosaan yang dilakukan oleh lelaki biadab. Kenapa lelaki, karena tidak mungkin seorang perempuan yang memakai gergaji mesin memotong pohon-pohon di rimba. Pemerkosaan inipun diakui oleh Gubernur Aceh, meskipun dalam bahasan dan istilah yang berbeda. Galian C dan pembalakan liar merupakan penyebab utama terjadinya bencana banjir diseluruh daerah di Aceh.
Sudah sepatutnya pelaku pemerkosaan alam mendapatkan hukuman yang setimpal, hukuman seumur hidup atau hukuman mati sebagai bentuk pertanggungjawabannya terhadap alam. Alam yang tidak berdosa tega diperkosa hingga melahirkan benih-benih bencana. Lelaki yang tidak bertanggungjawab tersebut sepatutnya kita berharap Harimau Terkam Pelaku Illegal Logging di Aceh .
Sebuah Kutukan Untuk Perusak Hutan Aceh harus kita doakan sehingga mereka mendapatkan pelajaran dari alam. Perbuatan mereka telah merusak fasilitas publik, merusak rumah anak yatim, merusak rumah fakir miskin, dan telah menghancurkan lahan pertanian/perkebunan warga.
Masyarakat dan hukum adat harus mengucilkan mereka, mereka yang memperkosa alam. Alam dalam kondisi kritis, alam sedang sakit, dan alam sedang hancur, mari kita bergerak hati untuk menjaganya, mari kita merawat alam, dan memperlakukan alam dengan lembut.[]
Artikel lain: